RIP Bhineka Tunggal Ika, Selamat Datang SARA - Markibong

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 19 April 2017

RIP Bhineka Tunggal Ika, Selamat Datang SARA


Pertarungan DKI 1 Jakarta kali ini merupakan Pertarungan kepala daerah yang begitu fenomenal, mengapa tidak, Ahok yang dinilai sosok fenomenal di negeri ini harus terjungkal kalah dalam pesta demokrasi di jakarta melawan Anies Baswedan hanya karena isu SARA.

Siapa yang mengandalkan pedang akan mati oleh pedang, siapa yang menggunakan SARA akan mati oleh SARA begitulah kira-kira pepatah kami. Pertarungan yang kami anggap tidak fair ini terlihat jelas sekali bahwa Ahok-Djarot ini merupakan korban politik tak sehat oleh tim Anies-Sandi.

Penyusup dalam tim Ahok ini memang kejam, mereka manfaatkan peluang sebaik mungkin untuk menjatuhkan elektabilitas Ahok-Djarot pada detik terakhir. Mereka manfaatkan isu SARA, manfaatkan Al-Maidah 51 dan mereka manfaatkan fitnah bagi sembako yang seolah-olah tim Ahok yang melakukannya.

Seperti yang telah kami katakan sebelumnya dalam agenda politik uang yang dilakukan oleh Anies-Sandi terbukti benar, mungkin segelintir orang menganggap itu sebuah opini liar yang bertebaran mencari sensasi, tapi perlu anda ketahui bahwa kami tidak sedang mencari sensasi dalam hal ini, kami serius dalam mengungkap kebenaran.

Kecurangan yang mereka lakukan dalam pilkada DKI ini menyisakan luka mendalam bagi pemilih yang rasional. Al-Maidah 51 yang di koar kan oleh kaum radikal menurunkan elektabilitas Ahok. Kemenangan Anies-Sandi menandakan SARA berkuasa di negeri tercinta ini, bagaimana tidak, isitilah mayoritas dan minoritas bertebaran seantero jagad indonesia menjadikan Bhineka Tunggal Ika hanya retorika dan bahan lelucon para pelawak politik.

Sauadara-saudara kita keturunan tionghoa yang jelas-jelas adalah WNI banyak yang minggat keluar negeri karena mereka takut akan tragedi tahun 1988 terulang kembali. Betapa sedihnya kita melihat negara kita di cederai oleh paham radikalisme dan rasisme. Mereka mengancam akan melakukan gerakan yang menyudutkan saudara-saudara kita keturunan tionghoa

Biar bagaimanapun juga pertarungan ini tidaklah adil dan merusak demokrasi pancasila. Ahok adalah korban politik curang oleh orang-orang yang haus kekuasaan, mereka pasang spanduk provokatif sana sini demi menarik simpati masyarakat, tapi tidak apa-apa kebenaran selalu menyengat belakangan, kita percaya bahwa tidak ada yang abadi. 

Pesan kami untuk Gubernur dan Wakil Gubernur terpilih DKI 5 tahun kedepan, stop SARA jika anda tidak mau mati oleh SARA. 

Salam NKRI


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here