Tujuan ISIS Dibentuk dan Tokoh-Tokoh Yang Terlibat Dalam Rencana Jahat di Indonesia - Markibong

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Selasa, 25 April 2017

Tujuan ISIS Dibentuk dan Tokoh-Tokoh Yang Terlibat Dalam Rencana Jahat di Indonesia

Berita ini kami muat untuk menambah wawasan anda dan agak sedikit panjang penjelasanya, jika anda tidak punya waktu lebih dari 10 menit lebih baik anda tunda untuk membacanya. Tapi jika anda peduli pentingnya wawasan dan pengetahuan tentang dan peranan ISIS untuk menghancurkan NKRI dan generasi muda jatuh dalam paham para radikalis, kami merekomendasikan anda membaca pelan-pelan dan menyimak kata demi kata dalam tulisan ini.

ISIS didirikan pada tahun 1999 oleh Abu Musab al-Zarqawi yang berasal dari Yordania dan termasuk orang yang paling dicari di irak dan yordania karena sering terlibat dalam serangkaian serangan terhadap tentara dan kepolisian, termasuk warga sipil. Zarqawi tewas terbunuh dalam operasi serangan udara militer Amerika Serikat pada tanggal 7 juni 2006 di Ba'qubah, Irak.

berikut sejarah ISIS:


1. Kelompok ini didirikan tahun 1999 oleh seorang radikal Yordania, Abu Musab al-Zarqawi, dengan nama Jamāʻat al-Tawḥīd wa-al-Jihād, "Organisasi Tauhid dan Jihad".


2. Bulan Oktober 2004, al-Zarqawi berbaiat kepada Osama bin Laden dan mengganti nama kelompoknya menjadi Tanẓīm Qāʻidat al-Jihād fī Bilād al-Rāfidayn, "Organisasi Pangkalan Jihad di Mesopotamia", lebih dikenal dengan nama al-Qaeda di Irak (AQI). Meski mereka tidak pernah menyebut dirinya al-Qaeda di Irak, nama ini menjadi nama non-resminya selama beberapa tahun.

3. Bulan Januari 2006, AQI bergabung dengan sejumlah kelompok pemberontak Irak dan membentuk Dewan Syura Mujahidin.Al-Zarqawi tewas pada bulan Juni 2006.

3. Tanggal 12 Oktober 2006, Dewan Syura Mujahidin bergabung dengan beberapa faksi pemberontak. Keesokan harinya, mereka mengumumkan pembentukan ad-Dawlah al-ʻIraq al-Islāmiyah, juga dikenal dengan nama Negara Islam Irak (NII). Pemimpin kelompok ini adalah Abu Abdullah al-Rashid al-Baghdadi dan Abu Ayyub al-Masri.Setelah keduanya tewas dalam operasi gabungan Amerika Serikat dan Irak bulan April 2010, Abu Bakr al-Baghdadidiangkat sebagai pemimpin baru kelompok tersebut.

4. Tanggal 8 April 2013, setelah memperluas wilayahnya ke Suriah, kelompok ini mulai menggunakan nama Negara Islam Irak dan al-Syam atau Negara Islam Irak dan Suriah.Kedua nama tersebut merupakan terjemahan dari bahasa Arab ad-Dawlah al-Islāmīyah fī-l-ʻIrāq wa-sy-Syāmal-Syām berarti kawasan Syam atau Suriah Raya. Nama terjemahan tersebut biasa disingkat ISIL atau ISIS dalam bahasa Inggris, namun tidak pernah tetap. The Washington Post menyimpulkan bahwa perbedaan antara kedua singkatan tersebut "tidak terlalu besar".

5. Nama Da'isy sering dipakai oleh para penentang NIIS yang berbahasa Arab. Nama ini terdiri dari huruf Dāl, alif, ʻayn, dan syīn sehingga membentuk kata (داعش), singkatanal-Dawlah al-Islamīyah fī al-ʻIrāq wa-al-Syām dalam bahasa Arab. Ejaan singkatan tersebut beragam, dan "Daesh" lebih lazim digunakan. NIIS menganggap singkatan Da'isy sangat merendahkan karena dengan konjugasi tata bahasa yang tepat, kata tersebut terdengar seperti Daes yang berarti "seseorang yang menginjak sesuatu", dan Dahes, "seseorang yang menebar kebencian". 

ISIL kabarnya memberi ancaman cambuk dan potong lidah kepada orang-orang yang memakai istilah Da'isy di wilayahnya. Pada tahun 2015, lebih dari 120 anggota parlemen Britania meminta BBC memakai nama Daesh seperti John Kerry dan Laurent Fabius.

1. Tanggal 14 Mei 2014, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat memutuskan untuk menggunakan nama Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) untuk menyebut kelompok ini. Pada akhir 2014, para petinggi pemerintahan A.S. beralih ke Daesh karena nama tersebut lebih disukai sekutu-sekutunya di Arab.

2. Tanggal 29 Juni 2014, kelompok ini mengganti namanya menjadi ad-Dawlah al-Islāmiyah (الدولة الإسلاميةNegara Islam (NI)) dan menyatakan dirinya sebagai kekhalifahandunia."Irak dan Syam" dihapus dari semua dokumen dan komunikasi resmi. Sejak saat itu, nama resmi kelompok ini adalah Negara Islam. Nama Negara Islam dan klaim kekhalifahan dikritik habis-habisan. PBB, beberapa negara, dan sejumlah kelompok Muslim besar menolak nama baru tersebut.

3. Pada awal didirikannya adalah saat terjadi pemberontakan Irak lewat bom bunuh diri di mesjid islam syi'ah, warga sipil dan badan pemerintahan Irak dan termasuk tentara Italia yang tergabung dalam Multi-National Force yang dipimpin oleh Amerika Serikat.

Oke itu sejarah dan nama-nama ISIS sebelum menjadi ISIS. berikut kami akan mengajak anda berpikir keluar dan membuka wawasan anda tentang mengapa ISIS ini dibentuk. Tolong membaca dengan sabar, dibutuhkan otak yang waras yang telah di upgrade di komunitas bumi datar.

OKe, tujuan pembentukan ISIS ini yakni untuk menghubungkan para ektrimis Islam garis keras diseluruh dunia supaya mereka dapat terorganisir dengan baik dan terkontrol agar tidak melakukan kejahatan yang diluar kaedah Islam dan dapat di manfaatkan oleh Amerika sebagai "Anjing penyerang" musuh Amerika, Jadi jangan heran dalam bunker senjata ISIS banyak membuktikan bahwa persenjataan ISIS disuplay oleh Amerika. Seiring berjalannya waktu, mereka ini mulai melakukan pemberontakan terhadap pemerintah dan mulai menyerukan dakwah Islam yang melenceng daripada Islam yang sebenarnya bahkan menyerang Amerika yaitu negara yang telah menciptakannya.


Banyak selentingan yang menyebut bahwa sesungguhnya gerakan radikal Al Qaeda dan Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) atau dikenal pula sebagai Islamic State of Iraq and The Levant (ISIL), merupakan "boneka" ciptaan Amerika.
Salah seorang penudingnya adalah mantan staf National Security Agency (NSA) atau Badan Keamanan Nasional Amerika Serikat, Edward Snowden. Menurut dia, selain Amerika, dua negara lain yang bertanggungjawab terkait ISIS adalah Inggris dan Israel.
Pernyataan Snowden, yang telah membongkar banyak "rahasia dunia" menyangkut isu politik, ekonomi, dan keamanan tingkat tinggi, sedikit banyak menggoyahkan keyakinan pihak-pihak yang selama ini "meyakini betul" bahwa ISIS adalah gerakan yang berkait paut erat dengan agama.
Begitu pun kegoyahan tak lantas benar-benar membuat keyakinan tersebut ambruk. Asumsinya, bisa saja Snowden berkata bohong.
Namun satu video yang dilansir Fox News menjelaskan bahwa apa yang dikemukakan Snowden memang bukan sekadar pepesan kosong.
Dalam video wawancara dengan reporter Fox News, Greta Van Susteren, Hillary Clinton menyebut bahwa Amerika memiliki kepentingan sangat besar di Asia Tengah, kawasan yang dua dekade lalu hendak "dikuasai" Uni Soviet.
"When the Soviet Union invaded Afghanistan we had this brilliant idea we were going to come to Pakistan and create a force of mujahedeen and equip them with stinger missiles and everything else to go after the Soviets inside Afghanistan."


Nama Lain Al-Baghdadi adalah Simon Eliot

Rencana besar ini sukses. Uni Soviet meninggalkan Afghanistan dengan kerugian sangat besar, yang di belakang hari menjadi salah satu faktor yang membuat negeri ini bangkrut dan akhirnya runtuh.
Tapi menurut Clinton, yang tidak diperkirakan benar oleh Pemerintah Amerika Serikat yang saat itu dipimpin Presiden Ronald Reagen, adalah betapa mereka ternyata menciptakan monster-monster. Yakni pasukan terlatih dengan tingkat kefanatikan yang sangat tinggi. Tidak hanya di Afghanistan, tapi juga di Pakistan, Irak, dan Suriah.
"We were just so happy to see the Soviet Union fall and we thought fine we are oke. Now you look back. The people we are fighting today, we were supporting in the fight the soviets," ujar Clinton. Mereka yang kita perangi hari ini adalah pihak yang kita dukung saat melawan Uni Soviet.
Selain dalam wawancara dengan Fox, Hillary Clinton yang saat itu menjabat Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, pernah menyampaikan pernyataan serupa di hadapan rapat pemerintah dengan senat Amerika Serikat.
Rapat tersebut, tepatnya bagian di mana Hillary menyebut soal hubungan Amerika Serikat dengan Afghanistan, Taliban, Muhajidin, ISIS, dan gerakan radikal lain, kemudian disiarkan diCNN.
Jumat, 13 November 2015 waktu Paris, Perancis, atau Sabtu, 14 November 2015 waktu Indonesia, teror melanda kota yang dikenal sebagai simbolisme romantik ini. Tiga bom meledak di sekitar Stade de France  yang tengah memanggungkan laga sepakbola internasional, dan sekelompok orang bersenjata api memberondongkan peluru ke kerumunan warga yang sedang menonton konser musik. Tembakan lain juga menghantam orang-orang yang tengah makan dan minum di restoran.
ISIS menyatakan bertanggung jawab atas peristiwa yang menewaskan kurang lebih 180 orang ini. Mereka menyampaikannya lewat pesan elektronik di media sosial dan dilansir pula di sejumlah media massa. Di tempat kejadian perkara, konon, petugas Kepolisian Perancis, menemukan identitas para pelaku.
Dalam perkembangannya kemudian, pihak Pemerintah Perancis menyerukan perang terhadap ISIS. Perancis telah melancarkan serangan udara penuh di lokasi-lokasi yang diyakini merupakan markas ISIS.
Teror dibalas teror. Sementara penciptanya, Amerika Serikat, cuma bisa bilang prihatin.
Mereka telah memelihara seekor singa kecil yang dulu imut sekarang menjadi seekor singa jantan yang siap merenggut nyawa mereka sendiri. 
Sekarang ISIS telah masuk ke beberapa negara dan mendeklarasikan organisasi mereka dari terang-terangan hingga main sembunyi-sembunyi. Di Indonesia salah satu negara yang menjadi target ISIS mengingat negara Indonesia mayoritas Islam yang bisa mereka pengaruhi dengan paham radikal mereka. Masuknya mereka ke Indonesia tidak serta merta dengan persenjataan yang lengkap seperti yang terjadi disuriah, tapi mereka melakukan dakwah dan masuk dalam organisasi masyarakat anti Nasionalisme dan Pancasila seperti FPI, FUI dan HTI dan juga beberapa ormas Islam lainnya yang menganut paham radikal.

keterlibatan Ormas ini dengan ISIS diyakini atas dasar paham yang sama, mereka bertujuan untuk menguasai negara yang mayoritas Islam agar kekuatan mereka bertambah dan menjadi keuntungan besar bagi mereka dalam segala hal menyangkut finansial dan persenjataan.

Habib Rizieq Shihab selaku pimpinan FPI pernah mengatakan bahwa ISIS adalah saudara mereka dan siap untuk membela ISIS, ini sebuah kode nyata yang ia beritahukan kepada pengikut-pengikutnya bahwa mendukung ISIS dalam penyebaran agama Islam itu adalah kewajiban FPI juga, katanya dalam ceramahnya yang beredar di youtube.




TUJUAN ISIS DI INDONESIA

Tujuan ISIS masuk Indonesia adalah untuk mengubah ideologi pancasila, dengan mereka menyublim dalam ormas-ormas ini, mereka berupaya untuk berhasil merenggut negara kita yang menganut ideologi Pancasila, Nasionalisme dan Kebhinekaan, jadi tidak heran Jika Rizieq ini sering ceramah yang menebar "kebencian", karena hubungan Rizieq dengan pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi merupakan hubungan terselubung yang saat ini masih sedang kami bongkar tapi tim kami mendapat sinyal hubungan mereka dengan ISIS terbukti dari pengiriman dana dan bantuan melalui Bachtiar Nazir.



Taktik mereka merebut pemerintahan yaitu melalui DPR dan MPR. Dari tindakan makar yang sempat mereka rencanakan untuk "Menguasai gedung DPR & MPR". Fadil Zon merupakan Pioner utama dalam rencana ini, ia mengatur strategi bersama Rizieq Shihab digedung DPR ketika kunjungan Rizieq ke gedung DPR beberapa bulan lalu.

Keterlibatan Harry Tanoe dalam upaya merebut lahan bisnis dan juga pembiayaan Kudeta terhadap Pemerintah di indonesia dibekingi kuat oleh Trump Presiden Amerika Serikat saat ini merupakan partner bisnis Tanoe di bidang Property. Kami pernah membahas keterlibatan mereka ini sebelum berita yang di rilis oleh wartawan Investigasi Allan Nairn tanggal 19 April lalu beredar, dengan cara memenangkan Anies-Sandi.


Tonton video pada menit ke 16 

Kekuatan besar ini mereka manfaatkan dari massa yang dimiliki Rizieq untuk menyerukan penjarakan Ahok padahal tujuan utama mereka adalah membuat kegaduhan besar di Indonesia dengan kata lain kudeta terhadap Presiden Jokowi.

Dalam kampanye Donald Trump sebelum ia terpilih menjadi Presiden, Ia melarang Islam masuk Amerika. Ini kampanye rasis dan berbahaya sepanjang sejarah Amerika, tapi kita tidak sadar bahwa kampanye tersebut bermuatan pesan khusus terhadap Pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi agar segera bergabung dengan mereka dan kembali menjadi "anjing amerika".

Jika sudah demikian, dengan mudah Amerika menundukan negara-negara yang tidak taat pada Amerika yakni Rusia, Korea Utara dan salah satunya Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Persenjataan akan dikirimkan oleh Amerika kepada pasukan ISIS yang berada disetiap negara khususnya Indonesia akan membantu gerakan ini untuk melucuti Pancasila, nasionalisme dan kebhinekaan.

Kapal perang Amerika USS Freedom yang merapat ke wilayah Asia tenggara adalah sinyal dukungan terhadap kelompok radikal ini. Alasannya adalah Amerika membuktikan janjinya yakni mempertahankan jalur perdagangan laut yang penting bagi perdagangan global dan ekonomi AS hanyalah syarat belaka.
Lampu hijau Amerika kepada pemimpin ekstrimis ini dengan merapatnya kapal perang yang membawa persenjataan masuk indonesia.

Indonesia saat menjadi ladang basah bagi keserakahan Amerika yang dipimpin oleh Trump saat ini, Harry Tanoe yang merupakan partner bisnisnya merasa bersyukur dan berusaha melakukan sekuat tenaga mendanai gerakan FPI, FUI dan HTI melalui orang-orang kepercayaan mereka.

Saat ini, mereka yang barisan sakit hati bersinergi untuk menjegal pemerintahan Jokowi bahkan musuh dalam selimutpun ada dalam pemerintahan Jokowi.

Ini daftar orang-orang yang berada dibalik rencana jahat di Indonesia.

1. Fadli Zon
2. Harry Tanoe
3. Prabowo
4. Anies
5. Sumarno KPU
6. Tommy Soeharto
7. SBY
8. Habib Rizieq
9. Usama Hisyam
10. Al-Khatathtath
11. Kivlan
12. Munarman
13. Amien Rais
14. Jusuf Kalla



Pesan pemimpin Ekstrimis ini melalui Zakir Naik buronan interpol india, memberikan pesan yang tersirat kepada kelompok ini yang telah bergabung dengan FPI, FUI dan HTI. Kedatangan Zakir disambut hangat oleh ketua MPR beberapa waktu lalu dan pertemuannya dengan Jusuf Kalla membuka tabir investigasi kami selama ini dan diperkuat atas meradangnya Jussuf Kalla terhadap media asing yang mengatakan kemenangan Anies-Sandi merupakan dukungan Islam radikal atau garis keras.



Ancaman terhadap Pemerintahan Presiden Jokowi sangatlah besar, jika militer Indonesia berada dibawah komando yang salah. Informasi yang beredar tentang keterlibatan panglima aktif seperti Gatot, masih kami telusuri karena sampai saat ini masih belum kami dapatkan titik terang tentang keterlibatan dia dalam berita investigasi Allan Nairn.

Demikian hasil investigasi Tim Intelijen Markibong

Salam waras 2017

Bersambung...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here