Bongkar...Sandiaga Ditunggangi FPI dan Islam Garis Keras Untuk Menutup Alexis - Markibong

Breaking

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Post Top Ad

Responsive Ads Here

Rabu, 26 April 2017

Bongkar...Sandiaga Ditunggangi FPI dan Islam Garis Keras Untuk Menutup Alexis

Beberapa hari lalu, Sandiaga mengeluarkan statementnya yang menurut kami begitu frontal tentang penutupan Hotel Alexis yang berada di Jakarta utara tersebut. Penutupan tempat hiburan yang tidak terbukti melakukan tindakan kriminal seperti pengedaran narkoba dan prostitusi pastinya tidak mudah ditutup begitu saja.




Menurut Ahok yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, menyatakan bahwa pentutupan Alexis harus sesuai perda pasal 99 Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan. Dalam perda itu, pengelola tempat hiburan malam yang melakukan pembiaran terjadinya peredaran, penjualan, dan pemakaian narkoba akan dikenai pencabutan izin usaha. Jadi, tidak bisa sesuai dengan emosi apalagi tidak ada bukti, ini sudah pasti hanya mencari sensasi. Markibong mendapatkan bukti bahwa pernyataan Sandiaga uno tersebut merupakan sinyal kepada Alexis dan perintah FPI

1. Alexis harus memberikan jatah kepada Sandiaga selaku orang yang akan berkuasa.

2. Membayar jatah preman FPI dan ormas radikal lainnya yang hidupnya dari pemerasan, (Jika tidak alexis ditutup saja, bayar jatah bulanan atau mau ditutup?).

Mengapa kami bisa menyimpulkan demikian? Masih ingat dengan Pilkada kemarin, kampanye hitam, tolak mayat bahkan jual ayat agar bisa mereka merebut hati rakyat, siapakah yang mempelopori, kalau bukan FPI.

Penutupan hiburan malam oleh sandiaga merupakan tindakan premanisme oleh Pemprov, ketidak dewasaan dalam berucap dan bertindak bisa menjerumuskan jakarta 5 tahun mendatang. Dari persoalan rumah DP 0% yang saat ini masih menjadi topik yang tak masuk akal, penutupan alexis hingga merangkul preman-preman kalijodo untuk bekerjasama, itu merupakan sebuah tindakan yang prematur atau dipaksakan.

Sandiaga tidak menutup alexis, maka FPI akan merongrong pemerintahan Anies-Sandi karena tidak tunduk pada hukum FPI yang telah bersusah payah jual ayat dan mayat untuk kemenangan mereka, ini juga menjadi sebuah dilema yang tak terelakkan bagi mereka. Bagai makan buah semelekete, eh...simalakama maksudnya, dimakan mati FPI gak dimakan mati HTI. 

Inilah berbahayanya mereka ditunggangi oleh islam garis keras, jika kami mengeluarkan statement seperti ini, kami yakin Jusuf Kalla akan baper lagi dengan mengatakan, "sangat disayangkan media sekelas markibong memfitnah Anies-sandi dtunggangi islam garis keras alias FPI dan HTI", wuish...

Coba pak JK berani kritik markibong, kelar hidupnya.

Oke, Tindakan Sandiaga uno ini sebenarnya sudah sangat melenceng dan merupakan pengancaman kepada usaha-usaha hiburan malam dijakarta, ucapan yang menurut kami sebuah kemabukan belaka merupakan pencitraan terhadap kaum radikalis ini agar terlihat wow gituh...

Nah, soal janjinya ingin menjual saham pemprov di perusahaan bir yang katanya tidak ada faedahnya bagi banyak orang juga menuai cibiran dan kontroversi. Bagaimana mungkin menjual saham milik pemprov yang memberikan hasil nyata bagi kas pemprov DKI, kok malah mau dijual, gak usah sok munafiklah, baru quick count 4 jam saja timsesnya sudah pada mabok whisky. Jadi tidak usah soak agamis dan suci jika didalam hati masih ada keinginan hati untuk membeli bini. Saya yakin anak-anak saja bisa kita ajak berpikir mengapa sandi nekad melakukan hal ini, jawabannya adalah bahwa Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di tunggangi oleh FPI dan Islam garis keras, bukan Islam GARIS LURUS seperti NU.

Jadi warga jakarta, selamat atas pilihan anda telah memilih preman menjadi pemimpin anda, Perda FPI bukan DKI.

Salam waras 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad

Responsive Ads Here